Hallo.id, Jakarta – Mujahid 212 menolak Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Thajaja Purnama alias Ahok menjadi Kepala Badan Otoritas Ibu Kota Negara (IKN). Pihak Istana tidak meragukan Ahok karena memiliki rekam jejak memimpin Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian mengatakan munculnya nama Ahok dalam bursa Kepala Badan Otorita IKN bukan sesuatu yang mengherankan. Sebab, Ahok pernah mengelola Ibu Kota.
“Saya kira nama Pak Ahok bukan ini lagi sesuatu yang mengherankan, karena beliau saja pernah menjadi gubernur ya, punya track record dalam mengelola sebuah apa namanya itu Ibu kota (Jakarta) ya,” kata Donny kepada wartawan di Hotel IBIS Tamarin, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Donny juga mengatakan Ahok pernah sukses mengelola DKI Jakarta, sehingga pemerintah tidak salah memilih mantan Gubernur DKI itu. Meski begitu, pemerintah belum memutuskan sosok yang terpilih jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara Baru.
“Kan masih dalam pembahasan belum diputuskan ya jadi saya kira kita tunggu saja dari presiden siapa yang akan diputuskan nanti menjadi kepala Badan Otorita,” jelas dia.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Jadikan International Handicraft Trade Fair Ajang Pameran
Pertamina Catat Peningkatan Konsumsi BBM, LPG, dan Avtur Pada Natal 2021
Gunung Semeru Erupsi, Pertamina Pastikan Ketahanan Stok dan Kelancaran Distribusi BBM dan LPG
Ahok akan bersaing dengan 3 nama lain, seperti Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana. Atas nama-nama itu, sambung dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan pertimbangan.
“Saya kira bukan hanya Pak Ahok ya, jadi Pak Tumiyana juga, ada 4 kan, Pak Bambang Brojonegoro semuanya punya kelebihan masing-masing maka semuanya itu ditimbang serius oleh presiden,” ucap dia. (ini)