Hallo.id, Jakarta – Skandal korupsi di PT Asuransi Jiwasraya kembali menjadi sorotan oleh civil society, salah satunya oleh Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI).
Direktur AEPI Salamuddin Daeng mengaku tengah mengidentifikasi asal muasal dugaan korupsi ini.
Dalam penelusurannya, ia melihat adanya upaya korupsi berjamaah, antara pemegang kuasa di Jiwasraya dengan pemerintah pusat.
Bahkan, Salamuddin Daeng menyebutkan, dana korupsi Jiwasraya yang menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kerugiannya mencapai Rp 17 triliun, dipakai untuk suksesi pemilihan presiden 2019 silam.
Baca Juga:
BRI Mulai Salurkan Kredit Usaha Rakyat, Mencapai Rp12 Triliun untuk Maret 2023
Pemerintah Dituding Tidak Adil, Pioritaskan Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi di Ritel Modern
Saat Serahkan DIPA, Presiden Jokowi Sebut Pandemi Belum Berakhir Pada 2022
“Kisah semua ini berawal dari Pilpres 2019,” kata Daeng dalam acara Sarah Sechan yang digelar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk ‘Mega Skandal Korupsi Uang Rakyat’, di Jalan Warung Jati Timur Raya, Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).
Sebagai salah satu bukti dari konklusinya tersebut, Salmuddin Daeng menyebutkan Calon Presiden nomor urut 01 di Pilpres 2019, Joko Widodo, enggan menanggalkan jabatannya sebagai Presiden periode 2014-2019. (ini)