Bisnispost.com, Jakarta – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) hiungga akhir 2019 mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 21,69 persen manjadi Rp1,66 triliun. Sedangkan tahun lalu masih mencatatkan pendapatan Rp2,12 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI Senin (8/6/2020) disebutkaan, Pendapatan disumbangkan dari Penjualan Rumah Hunian dan Apartemen sebesar Rp 825,13 miliar, Penjualan Tanah Industri berkontribusi Rp 366,89 miliar, Pendapatan Pengelolaan Kota sebesar Rp 338,63 miliar, Penjualan Lahan Komersial dan Rumah Toko senilai Rp 134,50 miliar, dan pendapatan sewa sebesar Rp 29,63 miliar.
Selain itu, beban pokok pendapatan juga melesat menjadi Rp 1,01 triliun pada tahun 2019, ketimbang beban pokok pendapatan RP 869,94 miliar pada tahun 2018.
hal itu membuat laba kotor Lippo Cikarang tergerus 48,60 persen menjadi Rp 644,68 miliar dari laba kotor Rp 1,25 triliun pada tahun 2018. Dari pos penghasilan lainnya juga hanya tercatat Rp 28,20 miliar padahal pada 2018 tercatat Rp 763,09 miliar.
Baca Juga:
Kredit Mikro Tumbuh 11,41%, BRI Makin Tangguh, Cetak Laba Rp29,56 Triliun
Laba Garuda Metalindo (BOLT) Anjlok 56 Persen di Kuartal I-2020
Penjualan Naik, Nusantara Almazia (NZIA) Untung Rp 3,49 Miliar
Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 310,91 miliar atau anjlok 84,15 persen ketimbang laba bersih pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,95 triliun.
Namun aset 2019 LPCK juga tumbuh 32,4 persen menjadi Rp 12,22 triliun dari 2018 yang hanya sebesar Rp 9,22 triliun. (mit)