Dengan Dukungan Komunitas internasional, Sampah Akhiri Oligarki Batubara

- Pewarta

Jumat, 2 Desember 2022 - 21:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Formula perhitungan HPM Indonesia sama persis yang digunakan di China dan secara internasional. (Foto : Instagram @hendriksptra_)

Formula perhitungan HPM Indonesia sama persis yang digunakan di China dan secara internasional. (Foto : Instagram @hendriksptra_)

BISNISPOST.COMSejak isue tambang ilegal menyeruak ke permukaan, mata kita terbelak ternyata hasil tambang ilegal ternyata membekingi banyak pejabat politik di tanah air.

Tambang  ilegal dibekingi orang kuat, kata Gibran Walikota Solo. Bekingan paling banyak berasal dari tambang ilegal batubara.

Padahal data menunjukkan bahwa  tambang ilegal cuma 10 persen-an dari seluruh  tambang tapi menghasilkan uang  segitu banyaknya.

Bagaimana uang tambang legal? tentu saja uangnya segunung.

Tambang batubara Indonesia memproduksi sekitar 650 juta ton sampai dengan 700 juta ton setahun.

Sebagian kecil sekitar 100 juta ton dipasok ke dalam negeri untuk memenuhi 70 persen kapasitas pembangkit nasional.

Sisanya diekspor ke luar negeri. Uang hasil ekspor kelihatannya tidak disimpan di dalam negeri secara resmi.

Buktinya eksploitasi dan ekspor batubara sebanyak itu tidak membawa manfaat bagi stabilitas moneter, nilai tukar, APBN, keuangan nasional, apalagi buat rakyat, tidak ada!

Artinya uang hasil tambang batubara tidak jelas kemana dibawa kabur.

Pemerintah, DPR, Menteri keuangan, Bank Indonesia, OJK, PPATK, lembaga penegak hukum, tutup mata dengan berbagai skandal sumber daya alam.

Sampai sekarang belum ada perusahaan tambang batubara yang tersentuh hukum.

Walaupun banyak pengaduan dari masyarakat, pejuang lingkungan, aktivis hak azasi yang menyampaikan fakta.

Bahwa batubara adalah musuh utama gerakan masyarakat dalam  masalah lingkungan hidup, gerakan perjuangan masyarakat lokal, gerakan perempuan, dll.

Sekarang datanglah agenda suntik mati batubara dan pembangkit batubara. Ide suntik mati ini datang dari pemerintahan Indonesia.

Presiden Jokowi sendiri  yang memimpin transisi energi melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) telah menetapkan target penutupan pembangkit batubara pada 2030.

Melalui kerja bersama atau kemitraan yang beranggotakan Inggris, AS, Jepang dan negara Uni Eropa lainnya.

JETP telah membuat  roadmap percepatan transisi energi khususnya penutupan atau suntik mati  pembangkit batubara sebelum tahun 2030.

Masyarakat Indonesia lebih siap dari siapapun untuk perbaikan lingkungan. Batubara akan digantikan dengan apa? Oleh siapa?

Jawabannya dengan sampah, oleh masyarkat sendiri, yang didukung oleh komunitas internasional.

Langkah progresif telah dimulai oleh Walikota Cilegon Banten dengan membangun pabrik mengolah sampah mengubahya menjadi bahan bakar, semua sampah bisa, kecuali kaca dan besi.

Program yang didukung PLN ini hasilnya bahan bakar setara batubara dengan kalori 3000 sampai 4000 yang dikirim ke pembangkit  PLTU Suralaya milik PLN.

Bayangkan pula jika terobosan Walikota Cilegon ini diikuti oleh semua bupati dan walikota seluruh Indonesia, maka selesailah urusan PLN dengan seluruh bandar batubara kakap pelaku utama deforestasi dan pencemaran udara di Indonesia.

Bayangkan nanti separuh pembangkit PLN PLTU saat ini akan dipasok bahan bakarnya oleh masyarakat, tukang pengumpul sampah.

Ini benar benar akan menjadi usaha rakyat, memberikan pekerjaan dan memberikan uang  kepada rakyat. PLN adalah rakyat, rakyat adalah PLN. begitulah slogannya kelak.

Ini yang namanya Inclusive kalau dalam bahasa _Just Energy Transition Partnership (JETP)_.  Kalau bahasa Dirut PLN Darmawan Prasojo ini namanya kerakyatan.

Rakyat terlibat dalam perjuangan untuk ketahanan energi dan usaha memperjuangkan  kedaulatan negara.

Ini adalah pelaksanaan dari sistem Pertahanan Rakyat Semesta atau Hankamrata, begitu yang dikatakan Dirut PLN pada acara Peresmian Pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat TPSDA Bagendum, bahan bahar dari sampah karya masyarakat Cilegon. (23/11/2022)

Transisi energi memang bukan pekerjaan kecil. Ia harus melibatkan seluas luasnya partisipasi masyarakat yang mestihya mendapat manfaat atas agenda internasional yang tengah dipimpin oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Tanpa partisipasi masyarakat maka transisi energi akan mewariskan masalah baru yakni  pengangguran dan kemiskinan.

Ia tidak akan ada bedanya dengan oligarki bandit batubara, tambang dan sawit yang meninggalkan kerusakan dan kemiskinan  di wilayah operasi perusahaan mereka.

Oleh : Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia. (AEPI).***

Berita Terkait

Kehebatan BRI Diakui: Sabet The Best BUMN Banking di CSA Awards 2023
Super Lengkap, Inilah 100-an Portal Berita yang Bermitra dengan Sapu Langit Communications
Semangat Baru: Pengurus PROPAMI Resmi Dilantik, Siapkan Rencana Kerja Jangka Pendek hingga Panjang
Promosi Video Youtube di Portal Berita? BISA, Hanya dengan Budget Rp500 Ribu Bisa Langsung Tayang di Sini
CSA Award 2023: Kesuksesan Emiten Terbaik, Penghargaan Menjadi Bukti Kontribusi Besar
Pasar Modal Indonesia Semakin Kuat dengan Aturan Ketat OJK
LPS Khusus Koperasi: Tuntutan Nurdin Halid
Naik Sebesar 12,9 Persen, Laba bersih Perusahaan BUMN pada Semester-I 2023 Mencapai Rp183,9 Triliun
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 27 November 2023 - 14:13 WIB

Upaya Menciptakan Kesejahteraan Bukanlah Hal Muudah yang Bisa Dilakukan oleh Segelintir Pihak

Kamis, 9 November 2023 - 13:12 WIB

Program Hilirisasi Mutlak Dilakukan, Prabowo Subianto: Perlu Investasi Pendidikan yang Besar

Rabu, 8 November 2023 - 17:01 WIB

Hasil Survei Lanskap Head to Head Ungkap Prabowo – Gibran Berhasil Menang 52,5 Peren vs Ganjar – Mahfud

Minggu, 5 November 2023 - 17:34 WIB

Jaringan Induk KUD Ungkap Alasan Dukung Prabowo, Salah Satunya karena Berpihak ke Ekonomi Pancasila

Selasa, 31 Oktober 2023 - 14:41 WIB

Prabowo Terima Tumpeng Syukuran Posko Relawan Prabowo – Gibran dari Agus Gumiwang dan Hasan Nasbi

Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:11 WIB

Berubah Lebih Santai dan Lebih Senang Guyon, Prabowo Subianto: Kekalahan Adalah Pelajaran yang Bagus

Selasa, 24 Oktober 2023 - 15:56 WIB

Airlangga Hartarto Tanggapi Partai Demokrat yang akan Dapat Posisi Menteri di Kabinet Indonesia Maju

Senin, 23 Oktober 2023 - 08:35 WIB

Koalisi Indonesia Maju Resmi Usung Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres 2024 untuk Prabowo Subianto

Berita Terbaru