Bisnispost.com, Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berkomitmen terus gaungkan Gerakan Indonesia Bersih. Hal itu dilakukan dalam rangka meminimalisasi dampak covid-19 di masyarakat dan menyongsong era kenormalan baru (new normal) yang akan bergulir dalam waktu dekat.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Nani Hendiarti mengatakan, sebelum covid-19 masuk Indonesia pemerintah telah mencanangkan Gerakan Indonesia Bersih GIB sebagai standar protokol kesehatan masyarakat. GIB merupakan turunan dari Gerakan Revolusi Mental yang kemudian diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016.

“Tugas itu diberi kepada Kemenko Marves. Jadi kita sudah dua tahun mengawal Gerakan Indonesia Bersih melalui berbagai program yang utamanya adalah edukasi karena kaitannya dengan perubahan perilaku,” kata Plt Deputi Nani dalam acara Dialog Indonesia Bicara bertema Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan di Masa Covid-19, Jumat (5/6/2020).

Dua tahun mengawal GIB bukanlah pekerjaan mudah. Plt Deputi Nani mengakui Kemenko Marves masih menemui berbagai kendala dalam membiasakan perilaku hidup bersih di masyarakat.

Kini, kondisi berubah. Dunia tak terkecuali Indonesia tengah menghadapi wabah covid-19. Karenanya, kata Plt Deputi Nani, masyarakat harus taat menerapkan protokol kesehatan seperti rajin cuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker saat keluar rumah, hingga menjaga jarak.

“Perubahan perilaku menjaga kesehatan itu kalau di negara lain seperti Jepang butuh sekitar 20 tahun. Kaitannya dengan masa pendemi covid-19 ini, kita melihat sekarang individu bergerak dipaksa bergerak. Kami juga harus terus menerus mengampanyekan gaya hidup sehat untuk menghindari penyebaran virus,” ucapnya.

Limbah Medis Meningkat Karena Covid-19

Selain mengampanyekan Gerakan Indonesia Bersih, Kemenko Marves bersama sejumlah kementerian juga tengah mengatasi sampah plastik.

Berdasarkan catatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sampah plastik domestik (rumah tangga) di Indonesia meningkat di masa pandemi covid-19. Dalam kondisi normal biasanya setiap individu menghasilkan 1 – 5 gram sampah plastik per hari. Sementara di masa pandemi ini jumlahnya meningkat menjadi 5 – 10 gram per hari. (mar)