Kurniasih Mufidayati Kritisi Pemerintah, Minta Program Kartu Prakerja Dihentikan

- Pewarta

Rabu, 6 Mei 2020 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Kurniasih Mufidayati. (Foto : Instagram @kurniasihmufidayati.id)

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Kurniasih Mufidayati. (Foto : Instagram @kurniasihmufidayati.id)

Bisnispost.com, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Kurniasih Mufidayati mendesak pemerintah untuk menghentikan program Kartu Prakerja. Menurutnya, anggaran pelatihan online yang mencapai Rp 5,6 triliun dapat dialihkan untuk membantu kehidupan pekerja yang terdampak wabah virus Covid-19 dan untuk pemulihan ekonomi setelah pandemi.

“Fraksi PKS dalam kesempatan ini mendorong DPR RI untuk meminta kepada Pemerintah untuk menghentikan program Kartu Prakerja dan dialihkan anggarannya untuk membantu kebutuhan pekerja terdampak. Saat ini Pemerintah telah menjalankan program Kartu Prakerja yang menimbulkan banyak permasalahan,” kritik Kurniasih dalam interupsinya pada Rapat Paripurna di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Secara tegas Kurniasih mengatakan program Kartu Prakerja tidak memenuhi rasa keadilan dan pemerataan. Sebab tidak semua masyarakat memiliki akses internet. Hanya 60 persen masyarakat di daerah yang memiliki akses sementara program tersebut berjalan secara daring atau online.

“Pengelolaan pelatihan dianggap tidak tepat dalam situasi pandemi dengan alokasi anggaran mencapai Rp 5,6 triliun. Program dianggap tidak memenuhi rasa keadilan dan pemerataan bagi bangsa Indonesia, dan tidak transparan,” sambung legislator dapil DKI Jakarta I itu.

Di sisi lain, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun justru mengatakan bahwa seluruh anggaran yang dikeluarkan bagi para penerima Kartu Prakerja diberikan secara transparan dan ditransfer langsung dari kas negara. Program yang semula bertujuan membantu masyarakat mencari pekerjaan ini, dibuat sebelum terjadinya Covid-19.

“Kita tidak pernah memperkirakan pandemi akan datang ke Indonesia di 2020, karena itu Kartu Prakerja dimodifikasi menjadi bantuan semi bansos selama pandemi ini. Diakses secara digital, tidak ada kongkalikong, tidak ada anggaran yang dijadikan bancakan di sana, tidak ada sentuhan aparat negara dengan pencari kerja,” tegas Misbakkun dalam kesempatan yang sama.

Legislator dapil Jawa Timur II tersebut juga menyampaikan, siapa saja dapat mendaftar Kartu Prakerja untuk mendapatkan pelatihan. Sistem pendaftarannya juga terverifikasi langsung ke sistem Dukcapil Kementerian Dalam Negeri hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari target 5,6 juta pekerja, hingga saat ini, sudah hampir 9 juta pekerja yang mendaftar dan mendapat verifikasi.

“Proses ini adalah proses daring dan sangat transparan. Uangnya pun ditransfer melalui rekening kas negara kepada pencari kerja yang menerima. Inilah yang harus dipahami. Program Kartu Prakerja ini adalah bagian dari sekian banyak program pemerintah dalam penanganan Covid-19. Untuk itu, kita harus mendukung penuh karena ini mempunyai nilai kebaikan bagi rakyat Indonesia,” tutup Misbakhun. (par) #mediamelawancovid19

Berita Terkait

DjuraganSosmed: Solusi Pemasaran Melalui Media Sosial yang Terjangkau dan Efektif
DjuraganSosmed Menawarkan Solusi Optimalisasi Pemasaran di Media Sosial
Keindahan dan Fungsionalitas Kanopi Transparan
Indonesia Dikuasai Oligarki Politik dan Oligarki Ekonomi, Sudah Saatnya Rakyat Mengambil Sikap
Densus 88 Antiteror: Dulu Narapidana Narkoba, Sekarang Tersangka Tindak Pidana Terorisme
Tahun Baru Imlek 2023, Mal Kelapa Gading Suguhkan Dekorasi Khas Imlek dan Atraksi Barongsai
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Tolak Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu 2024
Netty Aher Soal Perppu Tentang Cipta Kerja, Akal-akalan Pemerintah untuk Telikung Putusan MK
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 7 Desember 2023 - 15:35 WIB

Kelola 4 Portal Berita di Wilayah Banten, Sapu Langit Media Network Siap Dukung Pileg dan Pilkada

Senin, 4 Desember 2023 - 16:09 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih, Kekuasaan Ada di Tangan Rakyat

Selasa, 28 November 2023 - 10:56 WIB

Survei SPIN: Prabowo – Gibran Unggul Elektabilitas 43 Persen vs Ganjar – Mahfud dan Anies – Muhaimin

Senin, 27 November 2023 - 14:13 WIB

Upaya Menciptakan Kesejahteraan Bukanlah Hal Muudah yang Bisa Dilakukan oleh Segelintir Pihak

Kamis, 9 November 2023 - 13:12 WIB

Program Hilirisasi Mutlak Dilakukan, Prabowo Subianto: Perlu Investasi Pendidikan yang Besar

Rabu, 8 November 2023 - 17:01 WIB

Hasil Survei Lanskap Head to Head Ungkap Prabowo – Gibran Berhasil Menang 52,5 Peren vs Ganjar – Mahfud

Minggu, 5 November 2023 - 17:34 WIB

Jaringan Induk KUD Ungkap Alasan Dukung Prabowo, Salah Satunya karena Berpihak ke Ekonomi Pancasila

Selasa, 31 Oktober 2023 - 14:41 WIB

Prabowo Terima Tumpeng Syukuran Posko Relawan Prabowo – Gibran dari Agus Gumiwang dan Hasan Nasbi

Berita Terbaru

Foto : Acara BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, di Jakarta Convention Center (JCC) pada 7-10 Desember 2023. (doc.Ist)

Small Enterprise

BRI Terus Tingkatkan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR untuk Go Global

Kamis, 7 Des 2023 - 20:24 WIB