“Kami sudah putuskan mulai awal tahun ini, LPDB yang ada di kami itu 100 persen untuk koperasi. Karena kami ingin menumbuhkan koperasi,” kata Teten ditemui usai menggelar rapat kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Teten menyampaikan, upaya tersebut dilakukan sebagai komitmennya untuk mendorong agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mau melakukan kegiatan koperasi.
Menurut dia, hingga akhir 2019, realisasi penyaluran dana LPDB telah mencapai Rp1,724 triliun atau 101,42 persen. Teten berencana menambah dana LPDB tahun depan.
Baca Juga:
Lindungi Industri dan UMKM Tekstil, 2 Menteri Ini Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal
Selain NIB, Pelaku UMKM Harus Miliki ‘Business Plan’
KemenkopUKM Gandeng KPPU Tingkatkan Pengawasan Kemitraan Usaha Mikro dengan Usaha Besar
“Menurut saya kita ada potensi untuk penambahan anggaran. Supaya pembiayaan koperasi bertambah. Kami akan fokus membangun koperasi masa depan. Pengalaman koperasi itu tumbuh di negara kapitalis. Karena mereka masuk ke sektor riil bukan lagi di sektor simpan pinjam,” ujar Teten.
Teten juga menyampaikan bahwa ia menginginkan adanya pembiayaan khusus untuk koperasi guna menumbuhkan koperasi nasional termasuk mendukung pembiayaan UMKM.
“Untuk bank, kalau ada bank khusus untuk koperasi memang sangat baik. Apalagi bank bentuknya koperasi. Ini yang harus kita pikirkan sama-sama, walaupun BRI sudah diprioritaskan kreditnya untuk UMKM dan koperasi,” kata dia.
Bank khusus koperasi dinilai akan semakin memperkuat dan mewujudkan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat. (spg)