Bisnispost.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo, mentargetkan pengujian spesimen untuk kasus penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dapat mencapai angka 20 per hari. Melalui berbagai fasilitas laboratorium yang saat ini sudah mampu melakukan pengujian spesimen di atas 10 ribu per harinya.
“Saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana,” kata Presiden Joko Widodo melalui konferensi pers, pada Kamis (4/6/2020).
Menurut dia, ujung tombak dalam melakukan pengendalian penyebaran Covid-19 terletak pada masifnya pengujian spesimen di wilayah terdampak. Dengan melakukan pengujian tersebut akan terlacak klaster penyebaran, sehingga dapat ditangani dengan cepat oleh pemerintah.
“Tolong ini dijadikan perhatian khusus sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan lebih turun lagi,” katanya.
Baca Juga:
Mengupas Keterkaitan IHSG dan Tahun Politik: Analisis Ketua AAEI, David Sutyanto
Tanggapan Gibran Rakabuming Raka Setelah Disebut ‘Bocah Ingusan’ oleh Politisi Senior PDI Perjuangan
Presiden mengusulkan, dalam melakukan pelacakan dapat menggunakan bantuan teknologi modern. Agar, pelacakan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan dapat mencakup banyak wilayah dalam waktu yang relatif cukup sedikit.
“Sekali lagi, Saya minta untuk pelacakan secara agresif, dilakukan lebih agresif lagi dengan menggunakan bantuan sistem teknologi telekomunikasi. Dan bukan dengan cara-cara konvensional lagi,” tuturnya.
Ia mencontohkan, dua negara yag telah berhasil menggunakan pelacakan Covid-19 dengan bantuan teknologi yakni Selandia Baru dan Korea Selatan. Keduanya mampu membuat inovasi pelacakan yang baik sehingga mampu melacak penyebaran virus tersebut secara baik.
“Kita lihat di negara-negara lain, misalnya di Selandia Baru mereka menggunakan digital diary. kemudian Korea Selatan juga mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” pungkasnya. (pub)
Baca Juga:
Presiden Jokowi Berencana Undang Pimpinan Partai Politik Koalisi Pendukung Pemerintah
PAN Singgung Prabowo Sering Diajak Presiden Keliling, Jokowi: Jangan-jangan Pak Zul Minta Diajak
Lebaran Tahun 2023, Menhub Budi Karya Sumadi Laporkan Potensi Kenaikan Jumlah Pemudik