Bisnispost.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 30 unit infrastruktur rumah khusus (Rusus) bagi nelayan yang berada di Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Salah satu target pembangunan rumah khusus adalah para nelayan. Kami membangun rumah khusus bagi nelayan yang membutuhkan hunian yang layak untuk kelangsungan hidup mereka dan tempat yang nyaman untuk keluarganya,” ujar Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tenggara, Hujurat melalui siaran pers yang diterima InfoPlublik, Senin (1/6/2020).
Hujurat menerangkan, pembangunan Rusus nelayan tersebut dibangun SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sultra Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR pada tahun 2019 lalu. Kementerian PUPR membangun Rusus tersebut dengan tujuan agar para nelayan yang tinggal di kawasan pesisir dapat menempati hunian yang layak huni sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan perekonomiannya.
“Kami berharap para nelayan beserta keluarganya yang menempati hunian Rusus tersebut dapat merawat rumah ini dan memperhatikan kebersihan di kawasan sekitarnya agar tetap bersih dan sehat. Para nelayan bisa fokus melaut karena keluarganya sudah menempati Rusus yang layak huni,” katanya.
Baca Juga:
Tahun 2021, Target Bantuan Subsidi Perumahan Sebanyak 222.876 Unit
Nelayan di Bekasi Temukan Potongan Kaki, Diduga Korban Sriwijaya Air
Kementerian PUPR Selesaikan Penataan Kawasan Dua Kawasan Wisata
Sebagai informasi, Rusus nelayan untuk para nelayan tersebut dibangun di atas lahan seluas satu hektar milik Pemerintah Desa Laimeo. Lokasi pembangunan Rusus itu berlokasi di Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 unit dengan tipe bangunan yakni tipe 28. Dengan jumlah anggaran membangun infrastruktur tersebut mencapai Rp3,6 miliar.
Jarak antara lokasi Rusus dengan kawasan pesisir pantai dekat, sehingga nelayan juga mudah untuk melaut. Waktu pembangunan Rusus nelayan tersebut dibangun dalam jangka waktu sekitar enam bulan.
“Total anggaran pembangunan Rusus ini senilai Rp3,6 Miliar. Para nelayan dan keluarganya juga telah menghuni Rusus ini sejak awal tahun 2020 lalu,” tandasnya. (pub)