Rasa Kemanusiaan Sedang Diuji, Pemerintah Diimbau Tidak Bebani Rakyat Kecil

- Pewarta

Jumat, 15 Mei 2020 - 10:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir. (Foto : Instagram @hafisztohirachmad)

Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir. (Foto : Instagram @hafisztohirachmad)

Bisnispost.com, Jakarta – Rasa kemanusiaan bangsa ini kembali diuji seiring terbitnya peraturan presiden (Perpres) yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Rakyat kecil sebaiknya tidak dibebani dengan kenaikan iuran tersebut di tengah kesulitan ekonomi saat ini. Sudah banyak anggaran yang direalokasi dan pemerintah bisa manfaatkan anggaran itu untuk menutup defisit BPJS Kesehatan.

Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menyampaikan hal ini saat dimintai komentarnya soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan via Whatsapp, Kamis (14/5/2020). “Rakyat jangan dikasih beban lagi. Kita sudah cukup melonggarkan APBN dan defisit yang naik. Olah saja dari dana belanja pemerintah yang direalokasi ke defisitnya BPJS Kesehatan.”

Politisi Fraksi PAN ini menyerukan agar sesekali para elit di puncak kekuasaan berkorban demi kesehatan rakyat kecil. “Kami di DPR ikut saja, kok. THR enggak diberikan dan gaji kena potong untuk beli APD juga sembako untuk bantu rakyat,” tandas Hafisz. Rakyat punya hak konstitusional atas layanan kesehatan yang layak seperti diamanahkan UUD NRI Tahun 1945.

Mencerdaskan kehidupan bangsa, lanjutnya, adalah tugas negara. Rakyat tak mungkin cerdas jika kesehatannya terganggu. Seperti diketahui, pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres No.82/2018 tentang Jaminan Kesehatan. Dalam Perpres itu, pemerintah kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Padahal, sebelumnya MA sudah membatalkan Perpres No.75/2019 yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

“BPJS untuk rakyat tak mampu sebaiknya tidak dinaikkan. InsyaAllah Bapak Presiden akan dicatat sebagai presidennya rakyat. BPJS ini tidak akan merugikan negara, karena ia merupakan investasi untuk mencetak kader baru bangsa Indonesia yang lebih tangguh guna menghadapi persaingan global ke depan,” tutur Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.

Hafisz mencontohkan, di Jerman harga daging dan telur murah. Plus fasilitas kesehatan juga gratis. Itu lantaran negara hadir untuk rakyatnya. Pemerintah Jerman sadar betul bahwa untuk menciptakan kader bangsa yang tangguh diperlukan gizi dan kesehatan yang prima pula. “Maka itu, dengan segala hormat saya minta kepada Bapak Presiden, khusus untuk BPJS ini jangan dinaikkan, agar rakyat tau bahwa negara telah hadir di tengah-tengah mereka,” imbuhnya, bijak.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP PAN itu, rasanya tidak adil dalam APBN-P 2020 ini pemerintah mencetak utang baru Rp1.439,8 triliun untuk membiyai pembangunan. Namun, di sisi lain BPJS dibebankan kepada rakyat. “Bukankah ini merupakan antagonis jadinya,” kilah legislator dapil Sumsel I ini penuh tanda tanya. (par)

Berita Terkait

Mahasiswa Fakultas Hukum Gugat Lagi Batas Usia Capres Cawapres 40 Tahun atau Pengalaman Jadi Kepala Daerah
Sapu Langit Communications, Mitra Strategis untuk Hadapi Masalah Komunikasi Korporasi Anda
Ketua KPK Firli Bahuri Diperiksa di Bareskrim Polri, Kasus Dugaan Pemerasan Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo
Jasa Siaran Pers Layani Penayangan Press Release dengan Konten Video Secara Serentak di Puluhan Media
Prabowo Subianto Sebut Indonesia Dorong Negara-negara ASEAN Dukung Terciptanya Perdamaian di Myanmar
Izin ke Rumah Sakit karena Kondisi Tak Sehat, Awar Usman Tak Hadiri Pelantikan Ketua MK Suhartoyo
Sebut Tujuannya Konsisten Sejak Awal, Prabowo Subianto: Dalam 20 Tahun Pidato Saya Tak Banyak Berubah
5 Peran Penting Press Release dalam Konteks Sengketa Hukum, Salah Satunya untuk Pengaruhi Opini Publik
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 11:28 WIB

Super Lengkap, Inilah 100-an Portal Berita yang Bermitra dengan Sapu Langit Communications

Senin, 27 November 2023 - 17:31 WIB

Semangat Baru: Pengurus PROPAMI Resmi Dilantik, Siapkan Rencana Kerja Jangka Pendek hingga Panjang

Kamis, 23 November 2023 - 16:48 WIB

CSA Award 2023: Kesuksesan Emiten Terbaik, Penghargaan Menjadi Bukti Kontribusi Besar

Rabu, 8 November 2023 - 18:30 WIB

Pasar Modal Indonesia Semakin Kuat dengan Aturan Ketat OJK

Minggu, 5 November 2023 - 19:14 WIB

LPS Khusus Koperasi: Tuntutan Nurdin Halid

Kamis, 26 Oktober 2023 - 13:24 WIB

Naik Sebesar 12,9 Persen, Laba bersih Perusahaan BUMN pada Semester-I 2023 Mencapai Rp183,9 Triliun

Senin, 16 Oktober 2023 - 22:10 WIB

Industri Pasar Modal: LSP Pelatihan Asesor untuk Peningkatan Kualitas

Selasa, 10 Oktober 2023 - 22:54 WIB

Mengupas Keterkaitan IHSG dan Tahun Politik: Analisis Ketua AAEI, David Sutyanto

Berita Terbaru