Risiko di Balik Izin Impor Bawang Putih & Bombai yang Diobral

- Pewarta

Senin, 23 Maret 2020 - 11:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Businesstoday.id, Jakarta – Komoditas bawang putih dan bawang bombai masih mengalami kelangkaan di dalam negeri. Harga bawang bombai misalnya sudah menyentuh Rp 150 ribu per kg, bahkan ada pedagang yang menjualnya di kisaran Rp 180-200 ribu per kg padahal biasanya hanya Rp 20-24 ribu per kg.

Harga bawang putih sendiri berada di kisaran Rp 42 ribu per kg di atas harga normal Rp 25 ribu per kg. Di tengah kelangkaan ini pemerintah akhirnya membuka lebar keran impor bawang putih dan bawang bombai.

Tak tanggung-tanggung, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto membebaskan importir dari persyaratan Surat Persetujuan Impor (SPI). Bahkan izin impor yang tak diperlukan termasuk Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang jadi prasyarat SPI.

“Bisa langsung impor, tapi ini hanya berlaku sampai 31 Mei 2020, pemberlakuannya terbatas,” ucap Agus dalam live di akun Youtube Kementerian Perdagangan, Rabu (18/3/2020).

Ketua Perkumpulan Pengusaha Bawang Nusantara Mulyadi menilai kebijakan pemerintah itu sangat baik. Ia yakin harga bawang putih dan bombay bisa segera turun. Paling cepat dua minggu ke depan kemudahan importasi ini katanya akan terasa.

Menurut dia, selama ini sistem kuota melalui RIPH dan SPI menyengsarakan masyarakat apalagi menjelang bulan puasa dan lebaran nanti.

Mulyadi bilang melalui pembebasan ini nantinya hukum pasar yang akan bekerja. Hal ini, kata dia, akan membuat banyak importir memiliki barang, alih-alih bergantung pada sejumlah orang yang kebetulan sedang menguasai kuota. (tir)

Berita Terkait

TikTok Shop Resmi Ditutup, 13 Juta Pengguna Kehilangan Peluang Raih Keuntungan dari Media Sosial
Mengoptimalkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sistem Perpajakan yang Efisien dengan Bantuan Konsultan Pajak
Harita Group Bangun industri Hilirisasi Nikel dengan Produksi Nikel Sulfat Pertama di Indonesia
Hutama Karya akan Bersinergi dengan Waskita Karya dan PT PP akan Bersinergi dengan WIKA
Komite Anti Dumping Indonesia Selidiki Impor Produk Nilon Film dari 3 Negara, Termasuk Tiongkok
Indonesia Berpotensi Raih Transaksi Rp192,7 Miliar dalam Pameran Dagang Kosmetik di Spanyol
Akibat Impor Tekstil Ilegal 320 Ribu Ton, Negara Kehilangan Pendapatan sebesar Rp19 Triliun
Lindungi Industri dan UMKM Tekstil, 2 Menteri Ini Sepakat Berantas Impor Pakaian Bekas Ilegal
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 11:28 WIB

Super Lengkap, Inilah 100-an Portal Berita yang Bermitra dengan Sapu Langit Communications

Senin, 27 November 2023 - 17:31 WIB

Semangat Baru: Pengurus PROPAMI Resmi Dilantik, Siapkan Rencana Kerja Jangka Pendek hingga Panjang

Kamis, 23 November 2023 - 16:48 WIB

CSA Award 2023: Kesuksesan Emiten Terbaik, Penghargaan Menjadi Bukti Kontribusi Besar

Rabu, 8 November 2023 - 18:30 WIB

Pasar Modal Indonesia Semakin Kuat dengan Aturan Ketat OJK

Minggu, 5 November 2023 - 19:14 WIB

LPS Khusus Koperasi: Tuntutan Nurdin Halid

Kamis, 26 Oktober 2023 - 13:24 WIB

Naik Sebesar 12,9 Persen, Laba bersih Perusahaan BUMN pada Semester-I 2023 Mencapai Rp183,9 Triliun

Senin, 16 Oktober 2023 - 22:10 WIB

Industri Pasar Modal: LSP Pelatihan Asesor untuk Peningkatan Kualitas

Selasa, 10 Oktober 2023 - 22:54 WIB

Mengupas Keterkaitan IHSG dan Tahun Politik: Analisis Ketua AAEI, David Sutyanto

Berita Terbaru