Simbol Kebesaran Raja Purnawarman ada di Cibungbulang

- Pewarta

Selasa, 25 Februari 2020 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semula batu prasasti berada di sungai Ciareteun, kemudian tahun 1981 batu itu diangkat ke darat. (Foto : instagram @ale.woh)

Semula batu prasasti berada di sungai Ciareteun, kemudian tahun 1981 batu itu diangkat ke darat. (Foto : instagram @ale.woh)

Hallobogor.com, Kabupaten – Pasasti termasuk di dalam Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang. Secara geografis terletak pada koordinat 106°41’28,5″BT dan 06°31’39,9″ LS dengan ketinggian  320 m di atas permukaan air laut.

Area situs dibatasi oleh tiga sungai, yaitu selatan: Sungai Ciaruteun, barat: Sungai Cianten, utara: Muara Sungai Cianten dan Sungai Cisadane, barat: Sungai Cisadane.

Dari Sungai Cianten dan Cisadane terdapat perahu penyeberangan menuju situs. Tanah situs cukup subur dan dimanfaatkan oleh penduduk dengan menanami padi, sayuran, bambu dan tanaman keras lainnya.

Di kawasan ini terdapat tiga buah prasasti, yaitu Ciaruteun, Kebon Kopi (Tapak Gajah) dan Muara Cianten, serta tinggalan megalitik antara lain batu dakon, menhir, batu datar arca megalitik.

Prasasti Ciaruteun diketahui berdasarkan laporan pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1863 M, ditemukan terletak Sungai Ciaruteun, kira-kira 100 meter ke arah hilir muara Cisadane.

Menurut informasi ketika terjadi banjir pada tahun 1894 M, prasasti tersebut bergeser sehingga tulisannya terbalik menghadap ke dasar sungai, kemudian pada tahun 1903 M letaknya diperbaiki.

Pada tahun 1987 dipindahkan dari tengah Sungai Ciaruteun ke daratan (di atas Sungai) ± 150 meter sebelah utara.  Semula batu prasasti berada di sungai Ciareteun termasuk daerah Kecamatan Ciampea.

Tetapi sejak batu itu diangkat dan dicungkup di kampung Muara yang terletak di seberangnya (1981), termasuk di dalam Kecamatan Cibungbulang. Karena ditemukan pada alur Sungai Ciaruteun, prasasti ini dikenal dengan nama Prasasti Ciaruteun.

Kemudian Prasasti ini telah dialih aksara dan diterjemahkan oleh J.Ph. Vogel (1925) The Earliest Sanskrit Inscription of Java, R.M. Ng. Poerbacaraka (1952). Prasasti Ciaruteun ditulis dengan huruf Palawa dalam Bahasa Sangsakerta sebanyak 4 baris masing-masing 8 suku kata Bunyi bacaannya.
 
Isi Prasasti Ciaruteun

vikkrantasy avanip ateh
^rimatah purnnavarmmanah
tarumanagarendrasya
vishnoriva  padadvayam

 
Terjemahannya: “(Bekas) dua kaki yang seperti kaki Wisnu itu adalah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Tarumanegara, raja yang gagah berani di dunia”.

Inskripsi tertulis pada sebongkah batu andesit dengan ukuran Tinggi: 151 cm, Diameter atas: 72 cm, Diameter bawah: 134 cm. Goresan berupa sepasang tapak kaki dan lukisan laba-laba yang dipahatkan di atas huruf.

Tulisan terdiri dari 4 baris dituliskan dalam bentuk puisi India dengan irama anus tubuh. Dalam prasasti ini terdapat 2 telapak kaki yang yang disamakan dengan dengan tapak kaki Dewa Wisnu.

Berdasarkan isi prasasti dapat diketahui tiga hal yaitu: nama kerajaan Tarumanagara, nama raja Purnawarman dan (mungkin) dewa yang di-pujanya Wisnu. Tidak ada tanda-tanda yang menunjuk lokasi keraton.

Hanya saja dapat dipastikan, daerah tempat ditemukannya tentu termasuk kawasan Tarumanagara. Prasasti ini tidak memuat pertanggalan dan dari bentuk tulisan diperkirakan dibuat pada abad ke-5 M.

Ada dua hal yang walau pun pernah ramai diperdebatkan oleh para ahli, belum dapat dipecahkan dari prasasti ini. Hal yang pertama ialah ukiran semacam hiasan yang diduga sebagai huruf, bahkan disebut huruf-ikal. Kedua adalah sepasang tanda menyerupai “labah-labah” di depan jejak kaki.

Teori atau dugaan yang dilontarkan bermacam-macam. Ada yang menduga sebagai labah-labah lambang kekuasaan yang menguasai raja-raja daerah dengan “jaring-jaring benangnya”; ada yang menduganya sebagai lambang “matahari kembar”.

Ada juga yang menganggapnya sebagai lambang persatuan “surya-candra’ (matahari dan bulan). Tegasnya “huruf ikal” dan tanda “labah-labah” itu masih diliputi rahasia masa silam. Demikian, seperti dikutip dari situs Disparbud Pemprov Jabar.

Prasasti berada tidak jauh dari dalam Kota Bogor, dan kawasan telah menjadi milik pemerintah, dan telah ditata lingkungannya serta prasasti ini dari masa Kerajaan Tarumanegara dari abad ke- 4-5 yang cukup langka. (*)

Alamat :
Desa Ciaruteun Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

Berita Terkait

DjuraganSosmed: Solusi Pemasaran Melalui Media Sosial yang Terjangkau dan Efektif
DjuraganSosmed Menawarkan Solusi Optimalisasi Pemasaran di Media Sosial
Keindahan dan Fungsionalitas Kanopi Transparan
Indonesia Dikuasai Oligarki Politik dan Oligarki Ekonomi, Sudah Saatnya Rakyat Mengambil Sikap
Densus 88 Antiteror: Dulu Narapidana Narkoba, Sekarang Tersangka Tindak Pidana Terorisme
Tahun Baru Imlek 2023, Mal Kelapa Gading Suguhkan Dekorasi Khas Imlek dan Atraksi Barongsai
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Tolak Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu 2024
Netty Aher Soal Perppu Tentang Cipta Kerja, Akal-akalan Pemerintah untuk Telikung Putusan MK
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 11:28 WIB

Super Lengkap, Inilah 100-an Portal Berita yang Bermitra dengan Sapu Langit Communications

Senin, 27 November 2023 - 16:53 WIB

Promosi Video Youtube di Portal Berita? BISA, Hanya dengan Budget Rp500 Ribu Bisa Langsung Tayang di Sini

Kamis, 23 November 2023 - 16:48 WIB

CSA Award 2023: Kesuksesan Emiten Terbaik, Penghargaan Menjadi Bukti Kontribusi Besar

Rabu, 8 November 2023 - 18:30 WIB

Pasar Modal Indonesia Semakin Kuat dengan Aturan Ketat OJK

Minggu, 5 November 2023 - 19:14 WIB

LPS Khusus Koperasi: Tuntutan Nurdin Halid

Kamis, 26 Oktober 2023 - 13:24 WIB

Naik Sebesar 12,9 Persen, Laba bersih Perusahaan BUMN pada Semester-I 2023 Mencapai Rp183,9 Triliun

Senin, 16 Oktober 2023 - 22:10 WIB

Industri Pasar Modal: LSP Pelatihan Asesor untuk Peningkatan Kualitas

Selasa, 10 Oktober 2023 - 22:54 WIB

Mengupas Keterkaitan IHSG dan Tahun Politik: Analisis Ketua AAEI, David Sutyanto

Berita Terbaru