Businesstoday.id, Jakarta – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menagih sejumlah janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangka percepatan penanganan penyebaran virus corona atau covid- 19.
Wakil ketua Umum Pengurus Besar IDI Slamet Budiarto mempertanyakan rencana pemerintah memperluas tes massal covid- 19 hingga pengadaan obat corona yang tak kunjung tiba.
“Dari kemarin kan katanya, akan terus. Tapi, bagaimana realisasinya? Seperti dulu mau mendatangkan 2 juta tablet Avigan (obat corona), sampai hari ini juga enggak ada barangnya,” ujar Slamet mengutip dari Tempo pada Selasa (21/4/2020).
Menurut Slamet, pemerintah sebetulnya memiliki kemampuan yang memadai untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen Covid-19. Minimal pemerintah harus mampu melakukan tes massal untuk 1,5 juta spesimen sehingga memperoleh peta utuh persebaran Covid-19. Jumlah tersebut sekitar 0,6 persen dari total 267 juta penduduk Indonesia.
Baca Juga:
BRI Mulai Salurkan Kredit Usaha Rakyat, Mencapai Rp12 Triliun untuk Maret 2023
Lebih Tinggi dari Bulan Lalu, Kasus Positif Harian serta Kasus Aktif Covid-19 Kembali Naik
Pemerintah Dituding Tidak Adil, Pioritaskan Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi di Ritel Modern
Data yang diperoleh dari sumber pemerintahan menyebutkan pemerintah membutuhkan tambahan mesin tes PCR sebanyak 24 unit, reagen PCR sebanyak 300 ribu unit, mesin tes cepat molekuler (TCM) 1.500 unit, catridge TCM sebanyak 1,1 juta dan viral transport media sebanyak 37,5 juta unit untuk memperluas tes menjadi 1,5 juta spesimen.
Slamet menyebut, pemerintah bisa melibatkan swasta dalam pengadaan alat kesehatan tersebut. “Kalau pemerintah tidak mau beli, bisa melibatkan swasta. Nanti pemerintah tinggal bayar ke swasta,” ujar dia.
Pemerintah memang menjanjikan akan meningkatkan kapasitas tes PCR untuk mendeteksi virus Corona hingga 10 ribu sampel per hari. “Per hari ini belum (sampai 10 ribu),” ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto lewat pesan singkat, Selasa, 21 April 2020. (iau)