Businesstoday.id, Jakarta – PT Saratoga Ivestama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan laba bersih senilai Rp 7,37 triliun sepanjang 2019 lalu. Ini berarti perusahaan milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya ini berbalik arah dibandingkan tahun 2018 yang rugi Rp 6,19 triliun.
Hal itu sejalan dengan kenaikan nilai investasi dan pendapatan dividen dari perusahaan yang diinvestasikan Saratoga. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, perseroan mencetak keuntungan bersih Rp 6,22 triliun pada investasi saham dan efek. Sedangkan tahun lalu, mereka mencatat kerugian senilai Rp 7,25 triliun.
“Saratoga yakin terhadap potensi jangka panjang dari tiga sektor utama yakni sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen, “ kata Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya dalam siaran pers resmi, Selasa (17/3/2020).
Keuntungan atas investasi tersebut, didorong oleh naiknya harga saham yang dimiliki oleh Saratoga. Contohnya adalah kepemilikan saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Saham TBIG sepanjang 2019 harganya meroket 74,22% menjadi Rp 1.230 per saham di akhir tahun.
Baca Juga:
Ungkap Hubungannya dengan PKS, Sandiaga Uno: Saya Sampaikan bahwa PKS Ini Kawan Lama
Menteri Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Pengembangan Potensi Parekraf Bondowoso
Ini Upaya Promosi yang Dilakukan Pemerintah Lombok Tengah untuk Memajukan Pariwisata
Selain itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang harganya naik 44,59% sepanjang 2019 menjadi Rp 1.070 per saham di akhir tahun. Saratoga memiliki saham perusahaan tambang tersebut sebesar 19,73% dari total seluruh saham.
Perseroan juga memegang saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan kepemilikan di bawah 5%. Saham perusahaan yang juga dimiliki oleh pebisnis Garibaldi Thohir tersebut melonjak 25,4% dalam setahun menjadi Rp 1.555 per saham di akhir 2019.
Namun Saratoga juga menginvestasikan dana pada perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) yang 2019 mengalami penurunan nilai 26,11%. Padahal mereka merupakan pemegang saham mayoritas, yaitu 52,21%.
Berdasarkan sektornya, investasi pada saham infrastruktur pada tahun lalu menjadi penyokong keuntungan Saratoga. Sektor ini menyumbang untung Rp 3,73 triliun, berbanding terbalik dengan posisi tahun sebelumnya yang rugi Rp 4,34 triliun. (kat)
Baca Juga:
Menparekraf Temui Kapolri, Bahas Kolaborasi Bangkitkan Dunia Parekraf
Menteri Sandiaga Diajak Kembangkan Sport Automotive Tourism Bersama IMI
Sandiaga Sebut Masa Pandemi Covid-19 Terbukanya Semua Peluang Bisnis