INFOEKONOMI.COM – Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memastikan ke depannya akan terus menguatkan dan menyempurnakan reforma agraria di Indonesia.
Hal ini diungkapkannya dalam debat cawapres yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta, Minggu,21 Janauri 2024.
“Sekarang sudah ada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang sudah berhasil membagikan sekitar 110 juta sertifikat.”
Baca Juga:
Selebgram dan Pengusaha Fitri Salhuteru Dilaporkan ke Polres Metro Jaksel oleh Artis Nikita Mirzani
Respons CEO OpenAI Sam Altman Usai Elon Musk Tawar Perusahaan Itu pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS
“Dulu sebelum ada program ini hanya bisa membagikan 500 ribu sertifikat. Bayangkan itu butuh berapa tahun untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Gibran.
Ia melanjutkan, sekarang juga sudah ada program redistribusi tanah, seperti SK HGU dan lain-lain, disimpan di bank tanah.
Baca artikel lainnya di sini : Mahfud MD Ungkap Alasan Tak Mau Jawab Pertanyaan Gibran Rakabuming Raka di Debat Cawapres
Untuk kemudian nanti diredistribusikan ulang untuk para penguasaha lokal; petani lokal; dan lainnya.
Menurut Gibran, saat ini juga ada program one map policy yang sangat berguna untuk mengurangi konflik-konflik sengketa tanah, mafia tanah dan lainnya.
Baca Juga:
Ketidakpastian Global Pengaruhi Pasar Indonesia, CSA Index Februari 2025 Turun Signifikan dari 2024
Karena data base sudah digital, batas-batas tanahnya sudah dicatat semua di situ. Hal itu akan sangat mengurangi para mafia tanah.
Lihat juga konten video, di sini: Di Majalengka, Calon Presiden Prabowo Subianto Sebut Demokrasi Artinya Rakyat yang Berkuasa
“Sekali lagi reforma agraria akan kita lanjutkan, dan kita kuatkan. Kemarin saya di Solo sempat mendapatkan predikat kota lengkap dari BPN.”
“Garis-garis batas, tanah-tanah wilayah sudah ter-capture semua sehingga nanti mengurangi konflik tanah dan mafia tanah.”
Baca Juga:
Kasus Importasi Gula, Kejagung Ungkap Peran tersangka ASB Selaku Direktur Utama PT Kebun Tebu Mas
“Kuncinya di sini adalah digitalisasi, one map policy, ini sangat penting sekali bagaimana kita dapat menyelesaikan konflik agraria ke depan,” jelas Gibran.***