Berkontribusi Kuatkan IHSG, BBRI Sabet Dua Penghargaan Best Stock Awards 2024

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 30 Januari 2024 - 13:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank BRI dianugerahi dua penghargaan dari Best Stock Awards 2024 yang diselenggarakan Investortrust dan Infovesta pada Kamis, 25 Januari 2024. (Dok. BRI)

Bank BRI dianugerahi dua penghargaan dari Best Stock Awards 2024 yang diselenggarakan Investortrust dan Infovesta pada Kamis, 25 Januari 2024. (Dok. BRI)

INFOEKONOMI.COM – Di tengah kondisi global yang kurang kondusif, pasar modal Indonesia mampu tumbuh positif sebagaimana tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sebesar 6,62% di tahun 2023 dibanding posisi penutupan akhir 2022.

Hal ini tak terlepas dari perekonomian nasional yang tumbuh solid didorong dengan kinerja emiten yang tumbuh positif.

Salahsatunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk emiten berkode BBRI yang sepanjang tahun 2023 mencatatkan kinerja keuangan dan kinerja saham yang positif.

BBRI pun dianugerahi dua penghargaan dari Best Stock Awards 2024 yang diselenggarakan Investortrust dan Infovesta pada Kamis, 25 Januari 2024.

Adapun kategori yang dimenangkan BBRI yakni sektor finansial dengan nilai Market Cap besar dan sektor BUMN dengan nilai Market Cap besar.

Kinerja positif Perseroan pun dicerminkan dari kinerja saham BBRI yang sempat kembali menyentuh rekor tertingginya atau all time high (ATH) di level 5.850 per lembarnya pada penutupan perdagangan, Jumat (12/1), sehingga kapitalisasi pasar BRI sempat menembus Rp 879,04 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso pun mengungkapkan bahwa keberhasilan yang dicapai BRI mencerminkan kemampuan perseroan dalam merespons berbagai tantangan.

Sunarso juga mengatakan bahwa BRI memiliki optimisme yang besar untuk mengarungi iklim bisnis pada 2024, karena BRI memiliki fundamental yang kuat.

Hal tersebut juga ditopang oleh stimulus fiskal yang diharapkan mampu meningkatkan purchasing power masyarakat, serta manajemen risiko perbankan yang semakin baik karena telah berkali-kali menghadapi krisis.

“Di sisi lain BRI juga telah memiliki sumber pertumbuhan baru yakni holding ultra mikro,” kata Sunarso.

“Dengan strategi jangka panjang yang telah disiapkan secara menyeluruh, Perseroan meyakini mampu menghadapi berbagai tantangan dan peluang kedepan untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan terus men-deliver economic maupun social value bagi seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Penilaian Best Stock Awards 2024 dilakukan terhadap 903 saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia hingga akhir Desember 2023.

Pertumbuhan harga saham periode Januari hingga Desember 2023 menjadi basis perhitungan.

Selain itu tingkat likuditas saham dan kinerja fundamental emiten juga menjadi poin penting dalam menentukan pemenang Best Stock Awards 2024.

Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito membeberkan, sebelum melakukan perhitungan saham yang layak menjadi juara, pihaknya mengawali penilaian dengan menerapkan seleksi awal yang mencakup 5 kriteria.

“Seleksi awal ini penting, agar saham yang menjadi jawara merupakan saham berkualitas terbaik yang bisa menjadi acuan investor,’’ kata Parto.

Adapun kriteria seleksi awal dalam pemeringkatan Best Stock Award yakni Emiten tercatat di IDX minimal 5 tahun, rata-rata nilai transaksi harian dalam 1 tahun terakhir minimal Rp 1 miliar.

Selanjutnya tidak mengikutsertakan emiten yang mempunyai notasi khusus dari IDX sampai batas waktu pengolahan data yang ditentukan kemudian, selanjutnya emiten tidak pernah atau tidak sedang memiliki mengalami masalah gagal bayar atau hukum berdasarkan keputusan resmi dalam 3 tahun terakhir, serta dalam rangka mendukung program ESG, emiten yang tidak memiliki Laporan Keberlanjutan periode tahun buku 2022 akan mendapat pengurangan nilai alias penalti.

Setelah lolos seleksi awal, emiten yang lolos akan dihitung dengan menggunakan sejumlah indikator meliputi aspek Kinerja Keuangan yang diberi bobot 40%.

Terdapat 5 indikator penilaian terkait aspek tersebut yakni tren pertumbuhan top line (pendapatan) dan bottom line (laba bersih) selama 5 tahun, pertumbuhan gross profit margin selama 5 tahun, pertumbuhan laba operasi selama 5 tahun, pertumbuhan arus kas dari operasi selama 5 tahun, serta pertumbuhan ROE dan ROA selama 5 tahun.

Kemudian aspek valuasi diberi bobot 20% dan menggunakan 2 indikator penilaian yakni Price to Earning Ratio atau rasio yang membandingkan antara harga saham dengan laba per saham  dari setiap saham.

Serta Price to Book Value Ratio yakni rasio yang membandingkan antara harga saham dengan nilai buku per saham.

Ada pula aspek Volatilitas dengan bobot 20% dan menggunakan indikator BETA. BETA merupakan indikator untuk mengukur sensitivitas suatu saham terhadap pergerakan IHSG sebagai benchmark-nya.

Semakin low sensitivity atau BETA yang rendah maka diindikasikan dapat lebih stabil.

Terakhir yakni aspek Likuiditas yang diberi bobot 20% dan menggunakan dua indikator yakni rata-rata nilai transaksi harian dan rata-rata nilai frekuensi harian dalam setahun terakhir.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Dengan indikator penilaian ini dapat menjadi acuan BBRI menjaga kinerja gemilang sepanjang 2024.***

Berita Terkait

Minta Kualitas Pembangunan Infrastruktur Dijaga, Presiden Prabowo Subianto: Harus Sesuai Spesifikasi
Program Makan Bergizi Gratis Mulai Januari 2025, Bima Arya Sugiarto: Kolaborasi Pihak Ketiga Diperlukan
Thomas Djiwandono Ajak Investor Ambil Peran dalam Revitalisasi Manufaktur dan Hilirisasi Mineral – Pertanian
Penurunan Produksi Masih Terus Berlangsung Jadi Tantangan Utama yang Dihadapi Industri Hulu Migas Saat Ini
Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah, Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump
Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
Beberkan Sejumlah Indikator Ekonomi Indonesia, BI Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2025 dan 2026
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 10:45 WIB

Minta Kualitas Pembangunan Infrastruktur Dijaga, Presiden Prabowo Subianto: Harus Sesuai Spesifikasi

Kamis, 12 Desember 2024 - 09:38 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Mulai Januari 2025, Bima Arya Sugiarto: Kolaborasi Pihak Ketiga Diperlukan

Rabu, 4 Desember 2024 - 13:18 WIB

Thomas Djiwandono Ajak Investor Ambil Peran dalam Revitalisasi Manufaktur dan Hilirisasi Mineral – Pertanian

Rabu, 4 Desember 2024 - 07:22 WIB

Penurunan Produksi Masih Terus Berlangsung Jadi Tantangan Utama yang Dihadapi Industri Hulu Migas Saat Ini

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:55 WIB

Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah, Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump

Senin, 2 Desember 2024 - 10:11 WIB

Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita

Senin, 2 Desember 2024 - 07:19 WIB

Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya

Sabtu, 30 November 2024 - 15:27 WIB

Beberkan Sejumlah Indikator Ekonomi Indonesia, BI Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2025 dan 2026

Berita Terbaru