BISNISPOST.COM – Survei yang dilakukan oleh Mandiri Institute terhadap 2.944 responden, sebagian besar berasal dari Jawa dan Sumatra, mengungkapkan realitas pahit yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19 silam.
Ditemukan bahwa sebanyak 60,2% UMKM hanya memiliki modal yang cukup untuk bertahan hingga maksimal tiga bulan saja.
Situasi ini menunjukkan betapa rentannya posisi keuangan mereka dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Bahkan lebih mengkhawatirkan, 21,34% di antaranya hanya dapat bertahan hingga satu bulan.
Baca Juga:
Pemerintah Belum Buka Kran Ekspor, Lebih dari 66 Perusahaan Minat Berbisnis Pasir Sedimentasi Laut
Keuntungan Bergabung dengan Prop Firm Dibandingkan Trading Sendiri
Pengumuman Pengurus Kadin Disebut Langgar Kesepakatan antara Arsjad Rasjid dengan Anindya Bakrie
Data ini menyoroti betapa kritisnya kebutuhan akan strategi manajemen UMKM yang efektif dan adaptif.
Lebih dari itu, pengembangan produk atau jasa yang inovatif dan manajemen sumber daya manusia yang optimal ikut menjadi kunci agar UMKM tidak hanya dapat bertahan dalam masa sulit, tapi juga tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.
Pendekatan menyeluruh dan integrasi teknologi seperti CRM dalam manajemen UMKM dapat menjadi game changer dalam mencapai tujuan tersebut.
Berikut adalah lima kiat utama yang bisa diadopsi:
1. Perencanaan Bisnis yang Matang
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
Langkah pertama untuk mencapai kesuksesan manajemen UMKM adalah dengan menetapkan visi dan misi yang jelas.
Visi membantu memandu arah jangka panjang bisnis, sementara misi mengartikulasikan tujuan spesifik yang ingin dicapai.
Penyusunan rencana bisnis yang efektif mencakup pengembangan strategi pemasaran, rencana operasional, dan proyeksi keuangan.
Rencana bisnis yang baik harus fleksibel, realistis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.
Baca Juga:
Optimisme Pelaku Pasar Dorong CSA Index Oktober Menguat ke 76,09: IHSG Berpotensi Sentuh 8243
KPK Curigai PT Indotan Terkait adanya Aktivitas Tambang Ilegal di dalam Kawasan IUP Milik PT Indotan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Jelaskan Soal Tren Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bun Beruntun
Dokumen ini tidak hanya penting untuk internal perusahaan tetapi juga dalam menarik investor atau kreditur.
Dalam perencanaan, jangan lupa untuk melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi operasional dan pertumbuhan UMKM.
Dengan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, UMKM dapat merancang strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan.
2. Pengelolaan Keuangan yang Efektif
Pengelolaan keuangan memegang peranan vital dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan UMKM.
Pencatatan keuangan yang baik adalah dasar dari pengelolaan keuangan yang efektif.
Pencatatan ini harus mencakup semua transaksi keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran, untuk memastikan transparansi dan memudahkan analisis keuangan.
Terlebih, manajemen cash flow merupakan komponen penting lainnya dalam manajemen UMKM.
Strategi yang baik membantu memastikan bahwa UMKM memiliki likuiditas yang cukup untuk operasional sehari-hari dan juga untuk investasi jangka panjang.
Penganggaran dan perencanaan keuangan harus dilakukan dengan cermat untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien dan menargetkan investasi pada area yang paling menguntungkan.
Penetapan anggaran membantu UMKM dalam mengendalikan pengeluaran dan memfokuskan sumber daya pada prioritas strategis.
Dengan penganggaran yang tepat, UMKM dapat menghindari pemborosan dan memperkuat posisi finansialnya untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
3. Pemasaran dan Promosi yang Strategis
Kini, UMKM wajib menerapkan strategi pemasaran dan promosi yang efektif untuk menjangkau target pasar dengan efisien.
Identifikasi target pasar merupakan langkah awal yang penting, di mana UMKM harus mengenali siapa konsumen ideal mereka.
Memahami demografi, perilaku, dan preferensi konsumen dapat membantu dalam merancang campaign marketing yang resonan.
Strategi pemasaran harus inklusif, menggabungkan berbagai teknik promosi dan distribusi untuk memaksimalkan jangkauan dan efektivitas.
Dari pemasaran tradisional hingga digital, penting bagi UMKM untuk memanfaatkan berbagai kanal yang tersedia.
Penggunaan sistem CRM dan Omnichannel dalam strategi pemasaran memungkinkan pengumpulan data pelanggan yang dapat dimanfaatkan dalam melakukan personalisasi penawaran dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Satu lagi, optimasi media sosial adalah aspek penting dalam pemasaran digital.
Platform media sosial menawarkan kesempatan unik untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan, membangun komunitas, dan mempromosikan produk atau jasa dengan biaya yang relatif rendah.
UMKM dapat memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan awareness, mengarahkan traffic ke website, dan akhirnya meningkatkan penjualan.
4. Pengembangan Produk atau Jasa
Inovasi produk atau jasa merupakan kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.
UMKM harus terus menerus memperbarui dan meningkatkan penawaran mereka untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi pelanggan.
Investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) memainkan peran penting dalam inovasi, memungkinkan UMKM untuk memperkenalkan produk atau jasa baru yang memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.
Memahami kebutuhan pelanggan adalah fondasi dari pengembangan produk atau jasa yang sukses.
Melalui feedback pelanggan, survei pasar, dan analisis tren, UMKM dapat mengidentifikasi peluang untuk inovasi.
Integrasi CRM dalam proses ini memungkinkan pengumpulan dan analisis data pelanggan secara efisien, memberikan insights berharga yang dapat memandu pengembangan produk atau jasa.
5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Tidak ada UMKM yang dapat berhasil tanpa tim yang kompeten dan termotivasi. Proses rekrutmen dan seleksi yang efektif krusial untuk menarik talenta yang tepat.
UMKM perlu menetapkan kriteria seleksi yang jelas dan menggunakan berbagai metode untuk menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya perusahaan.
Pelatihan (training) dan pengembangan (development) karyawan merupakan investasi dalam aset terbesar UMKM–manusianya.
Program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.
Selain itu, pengembangan karir dan peluang belajar berkelanjutan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas karyawan.***
Strategi manajemen UMKM yang efektif melibatkan kombinasi dari perencanaan bisnis yang matang, pengelolaan keuangan yang efisien, pemasaran dan promosi yang strategis, pengembangan produk atau jasa yang inovatif, dan manajemen sumber daya manusia yang optimal.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan pemanfaatan teknologi seperti CRM, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan di pasar yang dinamis.***