BISNISPOST.COM – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) perkuat kompetensi pekebun sawit swadaya di Tanah Air dengan memberikan sejumlah pelatihan.
Program yang rutin dilaksanakan itu menyasar berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis Perkebunan kelapa sawit swadaya.
Seperti pekebun, pengurus koperasi (KUD) hingga perangkat pendamping daerah.
Kepala Divisi Program Pelayanan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Arfie Thahar, menyampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
“Totalnya ada lebih dari 300 pelatihan. Memang ada skala prioritas yang kita berikan kepada pekebun.”
“Kompetensi terkait dengan budidaya sawit ini menjadi hal prioritas yang harus diperkuat sehingga nantinya dapat terstandarisasi,” kata Arfie Thahar.
Dikutip Sawitpost.com, Para peserta yang berasal dari berbagai wilayah penghasil sawit ini mengikuti pelatihan melalui undangan berdasar Data Rekomendasi Teknis (rekomtek).
Rekomtek berisi daftar peserta ini diajukan oleh Dinas Perkebunan masing-masing wilayah yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Program pengembangan SDM terbagi menjadi dua yakni pelatihan dan beasiswa.
Baca Juga:
KPK Sita Rp10 Miliar Dugaan Korupsi EDC BRI, Kerugian Negara Rp700 Miliar
Investor Wajib Cermat Melihat Peluang di Tengah Koreksi Pasar
Bukan Sekadar Pewaris! Liana Saputri Gemparkan KFC Indonesia
Pelatihan sendiri bertujuan untuk peningkatkan keterampilan dan kompetensi dari para pekebun untuk menjalankan praktik baik perkebunan.
Dana tersebut berasal pungutan ekspor, yang kemudian disalurkan ke beragam program strategis pemerintah.
Mulai dari peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana dan prasarana perkebunan, pengembangan SDM, penelitian hingga hulu dan hilirisasi bisnis kelapa sawit.
Arfie menambahkan bahwa pendanaan Program Pengembangan SDM itu sudah berjalan sejak tahun 2016.
Baca Juga:
Low Tuck Kwong Pimpin Daftar Orang Terkaya Indonesia Berkat Saham Energi
Menteri Maman Ngamuk! Bantah Istri Habiskan Uang Negara Liburan ke Eropa
Del Monte Terjerembab, Ajukan Bangkrut Rp 162 T Demi Bertahan Hidup
Hingga tahun 2024, sudah lebih dari 18.000 pekebun mendapatkan pelatihan dan lebih dari 6.000 anak mendapatkan beasiswa.
Sepanjang tahun 2021-2024 pendanaan bagi pelatihan dan beasiswa ini meningkat 50 persen setiap tahun.
“Dengan peningkatan pendanaan ini diharapkan semakin banyak pekebun yang bisa merasakan manfaatnya.”
“Program ini menjadi langkah kami mempersiapkan SDM berkualitas yang sanggup mengadapi tantangan bisnis,” tambah Arfie
SEVP Operation LPP Agro Nusantara Pugar Indriawan, mengatakan pemahaman terkait budidaya menjadi kekuatan yang harus dimiliki oleh para petani.
Mulai dari bagaimana melakukan re-planting, pengelolaan tanaman, kemudian terkait pengelolaan hama, sampai bagaimana melakukan panen.
Baca Juga:
KPK Cegah Dirut Allo Bank dalam Kasus EDC BRI Rp2,1 Triliun
Restu OJK Merger Adira dan Mandala Ciptakan Aset Jumbo Multifinance
Restrukturisasi Garuda Disetujui Pemegang Saham, Ini Strategi Jangka Panjang
“Ini prioritas yang harus diselesaikan kompetensi yang harus dimiliki oleh para pekebun yang ada di Indonesia, kemudian baru kita bicara tentang kompetensi-kompetensi lain yang nanti dibutuhkan.”
“Seperti nanti jika ada kelembagaan, bagaimana mereka mengelola finansialnya, mengelola keuangannya,” jelas Pugar.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Indonesiaraya.co.id dan Harianbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.